Pengertian Barang Superior dan Inferior Serta Contohnya

Diposting pada

Barang Superior dan Barang Inferior Adalah

Klasifikasi barang memang banyak jenisnya untuk mengelompokkan barang pada sudut pandang tertentu. Klasifikasi barang menurut kualitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu barang inferior, superior, dan giffen. Barang inferior merupakan barang yang memiliki kualitas kurang bagus. Barang superior adalah barang yang memiliki kaulita yang tinggi. Barang giffen merupakan barang yang memiliki kualitas sedang.

Kualitas barang tersebut akan menjadi pertimbangan seseorang membeli suatu produk. Pengambilan keputusan pembelian produk disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. Orang yang memiliki pendapatan yang tinggi mungkin akan lebih memilih menggunakan barang superior untuk memenuhi kebutuhannya, namun untuk kalangan dengan pendapatan mengah kebawah akan memilih barang giffen atau inferior. Contoh barang superior ialah tas branded, untuk barang inferior bisa berupa produk yang biasa dijual pasar tradisional dengan harga yang terjangkau.

Barang Superior dan Inferior

Pengelompokkan barang berdasarkan kualitasnya akan membuat kita mengtahui mana barang yang mahal dan mana barang yang dinggap murah. Dilihat harga tersebut seseorang dapat meilihat kualitas dari barang yang akan dibeli.

Barang inferior dan barang superior sudah memiliki peminat tersendiri dari masing-masing kalangan. Peminat dari masing-masing barang biasanya diukur dari tingkat pendapatan masing-masing individu. Individu yang memiliki penghasilan tinggi maka cenderung akan memilih barang superior, dan untuk pengahasilan yang rendah mungkin akan memilih barang inferior atau sesekali membeli barang yang berkualitas superior.

Pemilihan barang berdasarkan kualitasnya juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan berdasarkan intensitasnya.

Seseorang dapat memilih jenis barang apa untuk memnuhi kebutuhan primer, skunder, dan tersier. Barang inferior biasanya dipilih untuk memenuhi kebutuhan pokok karena untuk kebrlangsungan kehidupan seharri-hari. Barang superior biasanya untuk pemuas akan kebutuhan yang tidak terlalu penting yaitu kebutuhan tersier, yang tidak harus dipenuhi oleh masing-masing individu.

Pilihan akan barang superior dan inferior menyesuaikan masing-masing pendapatan. Ketika pendapatan tinggi maka seseorang akan cenderung memilih barang superior untuk memenuhi kebutuhannya, namun ketika pendapatan turun maka seseorang akan memilih menggunakan barang inferior yang harganya terjangkau.

Keputusan seseorang dalam memilih produk yang memiliki kualitas superior atau inferior sangat tergantung pada tingkat kebutuhan juga. Seseorang yang menganggap bahwa memiliki barang mewah adalah suatau keharusan maka orang tersebut akan berusaha sekuat tenagan untuk memenuhi hal tersebut.

Pengertian Barang Superior dan Inferior

Barang superior adalah barang yang memiliki kualitas yang baik. Peminat barang adalah mereka yang memiliki pendapatan yang tinggi. Barang superior ini termasuk dalam barang type barang normal dalam teori konsumen. Teori konsumen tersebut berkaitan dengan elastisitas barang tersebut. Elastisitas barang superior ini ialah lebih dari satu.

Barang superior berupa barang-barang mewah yang dapat dijangkau oleh seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi. Ketika pendapatan seseorang naik maka akan meningkatkan keinginan untuk membeli barang superior.

Barang inferior adalah barang yang memiliki kualitas yang rendah. Kualitas tersebut dilihat dari harga barang serta keterjangkauan seseorang untuk membeli suatu barang. Barang inferior banyak dicari oleh mereka yang memiliki tingkat pendapatan yang rendah.

Barang inferior merupakan kebalikan dari barang normal. Barang inferior dibutuhkan ketika pendapatan turun. Sederhananya barang inferior merupakan barang pengganti atas suatu barang yang mahal agar seseorang dapat menjangkau barang tersebut dengan fungsi yang hampir sama.

Seseorang memilih barang inferior sebagai pilihannya karena menyesuaikan dengan keadaan keuangan. Barang inferior biasanya lebih mudah ditemukan di pasar dari pada barang superior. Jumlah barang yang tersedia untuk barang inferior biasanya lebih banyak. permintaan atas barang inferior ini melihat keadaan dari lingkungan sekitar kita.

Kita tahu bahwa rata-rata pendapatan masyarakat di Indonesia tidak terlalu tinggi, sehingga dapat disimpulkan akan banyak orang yang memilih barang inferior dari pada superior. Barang inferior memberikan ruang gerak bagi mereka yag berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari.

Klasifikasi barang superior dan inferior antar negara satu dengan yang lain berbeda. Penetapan jenis barang tersebut tergantung keadaan masing-masing negara. Penetapan jenis barang ini terbentuk berdasarkan perilaku masyarakat terkait barang yang ada.

Status negara juga mempengaruhi penetapan jenis barang ini, misal untuk negara maju dan berkembang pasti memiliki sudut pandang yang bebeda terkain kualitas barang ini. Negara maju akan memiliki kriteria yang lebih untuk menetapkan sebagai barang superior atau inferior.

Pengertian Barang Superior dan Inferior Menurut Para Ahli

Berdasarkan hal tersebut maka para ahli memiliki definisi tersendiri terkait kualitas barang tersebut. Berikut merupakan beberapa pendapat para ahli terkait kualitas produk atau barang:

  1. Kanuk, Kualitas produk adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan ciri khas pada produk yang dihasilkan sehingga konsumen lebih mudah mengenali akan hasil dari perusahaan tersebut. Perusahaan tidak perlu menjelaskan secara lisan namun konsumen sudah mengenali dengan baik atas produk yang dihasilkan.
  2. Kotler dan Amstrong, Kualitas produk merupakan suatu strategi yang potensial untuk mengalahkan pesaing dalam kegiatan ekonomi berupa penjualan suatu produk.  
  3. Handoko, Kualitas produk ialah kesesuaian produk dari suatu perusahaan dengan ketetapan yang ada berdasarkan standar ukur yang terpercaya. Semakin mendekati sempurna dengan standar yang ditetapkan dapat dipastikan kualitas produk akan dipandang lebih baik dari pada yang lain.

Contoh Barang Superior dan Inferior

Pemahaman lebih lanjut terkait barang superior dan inferior maka kami akan memberikan beberapa contoh terkait barang superior dan inferior,

  1. Barang superior

Berikut beberapa contoh barang superior antara lain sebagai berikut;

  1. Iphone

Salah satu produk handphone dengan harga yang tinggi. Seseorang yang mampu membeli produk ini merupakan mereka yang memiliki tingkat penghasilan yang tinggi. Barang ini cenderung diminati oleh kalangan tertentu. Pricetise dari barang sangat tinggi. Seseorang yang menggunakan produk ini mungkin akan merasa status sosialnya akan menjadi lebih baik atau meningkat.

  1. Samsung

Produk yang memiliki teknologi canggih yang dapat memberikan kepuasan tersendiri untuk pemakainya. Orang yang menggunakan produk ini merasa lebih puas.

Seseorang akan membeli produk ini ketika dirasa pendapatan yang miliki mencapai titik yang dapat menjangkau untuk pembelian barang ini. Ketika pendapatan seseorang naik maka akan membeli produk ini dengan kualitas yang baik.

  1. Mobil Mewah

Barang dengan harga yang tinggi seperti mobil ini akan cenderung diminati ketika seseorang memiliki tingkat pendapatan yang cukup tinggi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin banyak orang yang memiliki keinginan untuk membeli mobil mewah.

Ketika pendapatan masih rendah tidak mungkin seseorang dapat menjangkau barang ini. Bahkan mungkin tidak memiliki keiginan untuk membeli produk ini.

  1. Barang Inferior

Beriku contoh barang inferior yang ada di masyarakat, antara lain sebagai berikut;

  1. Kopi

Merupakan siapapun dapat menjangkau harga dari produk ini. Untuk negara indonesia harga kopi rata-rata sama sehingga sangat dimungkinkan untuk seseorang mampu membeli produk ini. Semua kalangan dapat menjangkau produk ini.

  1. Produk di toko kelontong

Seseorang yang memiliki peghasilan yang tinggi akan cenderung malas untuk membeli produk di toko kelontong. Mereka yang memiliki uang akan memilih toko yang menawarkan kenyamanan. Toko kelontong memang dapat dikatakan menjual produk dengan kualitas yang agak rendah dibanding produk yang dijual di swalayan atau toko modern lainnya.

  1. Pakaian bekas

Seseorang yang ingin membeli baju namun tidak memiliki cukup uang maka akan cenderung tertarik untuk membeli pakaian bekas. Pakaian bekas dengan harga yang lebih terjangkau sehingga seseorang dapat memenuhi kebutuhan akan pakaian dengan harga yang sesuai dengan uang yang dimiliki oleh orang tersebut.

Contoh barang superior dan inferior bisa saja tidak sesuai dengan keadaan tertentu. Segala hal akan kebutuhan dan penilaian atas suatu barang tegantung pada sudut panndang masing-masing individu. Hal tersebut tidak dapat dipaksakan satu sama lain.

Seseorang akan membuat suatu klasifikasi tergantung pada kebutuhan masing-masing individu atas suatu barang maupun jasa. Mungkin kebutuhan saat ini dengan masa yang akan datang juga memiliki perbedaan.

Inti dari jenis barang dilihat dari segi kualitasnya ialah apabila pendapatan naik maka akan memilih kualitas barang yang baik, namun apabila pendapatan menurun maka akan memilih barang dengan kualitas yang rendah.

Itulah bahasan yang bisa diberikan terkait dengan pemahaman pengertian barang superior dan inferior menurut para ahli, dan contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ulasan ini bisa memberikan wawasan kepada semuanya.

Gambar Gravatar
Saya akrab dipanggi dengan nama Andi. Hobi menulis sekaligus lulusan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung dengan IPK 3,99 yang bercita-cita menjadi akademisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *