Contoh Inflasi yang Terjadi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Inflasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Inflasi dan arti deflasi di Indonesia memang tidak dapat terlihat secara jelas oleh masyarakat umum. Apalagi ketika telah mencapai titik keparahan tertentu akan terlihat oleh masyarakat secara langsung. Bahkan dampaknya akan dirasakan oleh kalangan menengah kebawah yang semua berkaitan dengan alat pemuas kebutuhan.

Masyarakat kalangan menengah ke atas juga merasakan inflasi, bahkan dengan kondisi usaha yang dijalankan diberbagai bidang. Pasti akan merasakan dampak ini baik langsung atau tidak langsung.

Inflasi

Inflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa di pasar mengalami kenaikan harga secara terus menerus. Kenaikan harga barang bahkan sudah tidak dapat dijangkau oleh setiap konsumen. Hal ini jelas terjadi inflasi dengan tingkatan ekonomi makro yang kesemuanya tergantung pada hasil penghitungan secara agregat.

Contoh Inflasi

Adapun contoh inflasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya;

  1. Jumlah uang yang beredar banyak

Sebuah keadaan yang diawali dengan mudahnya mendapatkan bantuan keuangan berupa kredit. Masyarakat banyak menjual surat berharganya ke pada bank atau bank membeli surat berharga.

Hal ini membuat masyarakat memiliki akses untuk memiliki uang dalam jumlah banyak dalam waktu sebentar. Ketika hal ini tidak terkendali maka pemerintah harus segera menyadari keadaan ini. Kesadaran pemilik kebijakkan akan membuat kondisi semakin baik.

  1. Harga bahan pokok mahal

Harga bahan pokok yang mengalami kenaikan secara terus menerus akan membuat kondisi ekonomi sangat buruk. Hal ini bisa disebut dengan inflasi, dengan tingkatan inflasi masing-masing.

Peningkatan harga yang tidak wajar dan terus menerus merupakan contoh yang paling mudah untuk di lihat secara kasat mata. Walaupun banyak faktor lain yang membuat kondisi tersebut terjadi pada tingkat keparahan tertentu.

  1. Daya beli masyarakat menurun

Pendapatan masyarakat yang tetap namun harga kebutuhan terus mengalami kenaikan maka dapat membuat sebagaian masyarak kehilangan daya beli. Khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampaknya.

Masyarakat yang awalya bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan pendapatannya, ketika harga naik tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini jelas akan menimbulkan banyak masalah baru ketika tidak segera diatasi.

  1. Suku bunga rendah

Tingkat suku bunga yang rendah membuat banyak orang ingin melakukan kredit di bank. Hal ini akan menguntungkan bagi sebagian orang yang memutuskan untuk mengambil kredit. Banyaknya jumlah masyarakat yang melakukan kredit sehingga membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat banyak.

Daya beli masyarakat akan meningkat namun pasar belum siap dengan permintaan yang begitu melonjak. Hal ini membuat harga barang mahal tentu akan terjadi inflasi.

  1. Jumlah barang di pasar terbatas

Banyaknya uang yang dimiliki masyarakat banyak masyarakat yang melakukan pembelian berlebih. Hal ini akan membuat konsumen lain tidak mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Jumlah barang yang terbatas juga membuat harga barang di pasar akan naik, hal ini sesuai dengan hukum permintaan pasar. Keadaan ini memang akan dapat kembali ke kondisi semula baik dengan treatment atau tanpa treatment. Pada prakteknya di Indonesia ketika terjadi inflasi pemerintah pasti ikut berperan mengatasi masalah tersebut.

  1. Kredit mulai dipersulit

Langkah yang dilakukan untuk membatasi jumlah uang yang berbedar ialah dengan melakukan kredit selektif. Kredit selektif akan membuat jumlah uang yang beredar tidak akan bertambah banyak dalam waktu yang singkat.

Instrumen ini termasuk dalam kebijakan moneter yang biasa dilakukan ketika terjadi inflasi dan deflasi. Hal ini membuat masalah tidak bertambah parah dalam waktu yang cepat dan diimbangi dengan solusi lain yang berkaitan dengan kebijakan moneter.

  1. Nilai tukar menurun

Tingkat inflasi yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari akan mempengaruhi nilai rupiah. Dimana nilai rupiah akan turun sesuai dengan tingkat keparahan inflasi yang terjadi. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin turun nilai rupiah.

  1. Jumlah utang luar negeri yang berlebih

Ketika utang luar negeri melebihi batas normal maka akan berpotensi terjadi inflasi. Hal ini menandakan lemahnya kondisi ekonomi suatu negara. Semakin banyak hutang yang dimiliki negara maka akan semakin sulit kondisi ekonomi untuk kembali kepada keadaan normal.

Ketika utang luar negeri banyak namun masih mampu membayar tagihan setiap tahunnya maka masih dikatakan aman. Ketika sudah tidak mampu membayar hal ini menandakan kondisi ekonomi sangat buruk.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan kadang inflasi, deflasi, atau kondisi yang dianggap normal. Perubahan ini pasti ada dan tidak dapat diprediksi dalam jangka panjang mengingat saat ini kondisi seluruh dunia sedang menghadapi segala hal yang berkaitan dengan ketidakpastiaan.

Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan terkait dengan adanya contoh inflasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dirasakan.

Gambar Gravatar
Saya akrab dipanggi dengan nama Andi. Hobi menulis sekaligus lulusan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung dengan IPK 3,99 yang bercita-cita menjadi akademisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *