Masalah kegiatan ekonomi merupakan permasalahan yang mendasar dan biasanya akan saling terkait dengan masalah di bidang lainnya. Untuk mengatasinya, setiap negara memiliki cara sendiri yang disesuaikan dengan kondisi dan ideologi negara masing-masing.
Upaya ini dilakukan dalam suatu sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut. Sistem ekonomi yang sering kita kenal antara lain seperti sistem ekonomi tradisional, liberal, komando, dan campuran. Setiap sistem ekonomi memiliki ciri, keunggulan, dan kelemahan masing-masing. Terdapat berbagai contoh negara di dunia yang menganut satu dari sistem ekonomi tersebut. Salah satunya adalah sistem ekonomi komando.
Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando memiliki nama lain seperti sistem ekonomi terpusat atau sosialis. Meskipun begitu, ketiganya memiliki makna yang sama. Sistem ekonomi ini dikenal dengan sistem ekonomi yang dipegang penuh oleh pemerintah suatu negara. Dengan demikian, kekuasaan terkait kehidupan perekonomian masyarakat lebih dominan berada di tangan pemerintah.
Karl Marx merupakan tokoh yang mempopulerkan istilah sistem ekonomi komando. Terdapat beberapa ciri khas dari sistem ekonomi komando.
Yaitu;
- Semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah pusat
- Semua alat untuk produksi dikuasai oleh negara/pemerintah
- Kepemilikan secara individual tidak diakui oleh negara
Contoh Sistem Ekonomi Komando
Berikut ini beberapa contoh sistem ekonomi komando yang ada di dunia. Antara lain;
-
Sistem ekononi Suku Inca di Peru
Suku Inca merupakan satu dari sekian banyak negara yang menganut sistem ekonomi komando. Namun, saat itu abad ke-16 tidak melibatkan uang melainkan tanaman dan berbagai hasil pasar. Tidak hanya itu, pada sistem ekonomi yang dijalankan Suku Inca memiliki kekuatan pada manajemen tenaga kerja serta alokasi sumber daya.
Bagi beberapa wilayah yang menghasilkan suatu barang tersebut akan dialokasikan pada daerah lain yang kekurangan sisanya disimpan di rumah. Selain itu, alokasi tenaga kerja dilakukan dengan memberikan tugas yang berbeda pada kelompok yang ada.
-
Sistem ekonomi Nazi Jerman
Sistem ekonomi yang dianut Nazi Jerman merupakan sistem ekonomi yang mana hierarki administrasinya formal, terpusat dengan adanya staf birokrasi yang otoriter. Saat itu, Hitler lah yang memutuskan pelaksanaan sistem ekonomi komando kemudian pemerintah pusat mengarahkan industri untuk menyediakan barang dan jasa dalam jumlah tertentu yang dimintanya.
Kebijakan ini diperkenalkan untuk dapat merangsang perekonomian serta menurunkan tingkat pengangguran di negara tersebut. Bahkan, harga barang dan jasa ditetapkan dengan hati-hati. Saat itu, negara merasa diuntungkan dengan adanya sistem ekonomi komando.
-
Sistem ekonomi di Uni Soviet
Uni Soviet menganut sistem ekonomi komando yang dicirikan pada rencana lima tahunnya. Dikatakan sistem ekonomi komando karena Uni Soviet berdasarkan pada perencanaan administrasi dari pusat serta kepemilikan seutuhnya oleh negara.
Pemerintah mengendalikan seluruh sarana investasi, produksi, serta konsumsi. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai keseimbangan ekonomi.
-
Sistem ekonomi di Korea Utara
Negara Korea Utara dikatakan hamper terisolasi dari negara-negara lain dan mengikuti sistem ekonomi terpusat. Dalam hal ini negara mengontrol seluruh kegiatan ekonomi seperti produksi, menetapkan prioritas pembangunan, memelihara aset negara.
Namun, karena kondisi keuangan tidak langsung membaik, akhirnya pemerintah membuka ekonomi untuk adanya investasi asing namun terbatas. Setelah itu, Korea Utara dengan sistem ekonomi terpusatnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi mulai tahun 2013.
-
Sistem ekonomi di Kuba
Kuba menganut sistem ekonomi komando atau terpusat dengan juga memiliki investasi asing serta perusahaan swasta yang signifikan. Namun, sebagian besar kegiatan produksi dijalankan oleh pemerintah dengan mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja. Kuba mampu mencapai kestabilan ekonomi dengan sistem yang dianutnya tersebut.
Hal ini dicapai melalui penggunaan sumber daya alam berupa pertanian yang menjadi pendorong ekonomi di negara tersebut. Namun, yang paling diuntungkan adalah pemerintah karena sebagian besar hasil tanaman adalah diperjualbelikan sehingga masyarakat biasa pun harus membeli untuk memperoleh bahan makanan itu.
-
Sistem ekonomi di Burma (Myanmar)
Negara ini menganut sistem ekonomi komando dengan kontribusi terbesarnya dari hasil industri, pertanian, farmasi, dan pupuk.
Beberapa kegiatan ekonomi di negara ini masih sangat dikendalikan oleh pemerintah negara. Pemerintah melakukan monopoli perdagangan internasional pada komoditas utama yaitu beras. Sedangkan beberapa komoditas lainnya tetap disubsidi serta sebagian yang lain dijatah.
-
Sistem ekonomi Republik Rakyat China (RRC)
China menganut sistem ekonomi terpusat atau sosialis dengan partai komunis sebagai partai tunggal mereka. China menerapkan kebijakan Sosialisme Pasar dan menetapkan status kaya sebagai hak milik bagi kaum sosilais serta kemiskinan bukanlah bagian dari para kaum sosialis.
Meski demikian, China berhasil menerapkan sistem ekonominya dengan ditandai pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus.
Keberhasilan China dengan sistem ekonominya ini tidak terlepas dari birokrasi mereka yang sangat kuat. Namun, kini China telah memperbolehkan pihak swasta melakukan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan keuntungan sebesar-besarnya asalkan tidak mengganggu kepentingan negara.
Kekuasaan mutlak pemerintah negara tampak pada sistem perbankan, kebijakan fiskal, sektor perdagangan, serta dalam upaya pengendalian devisa.
-
Sistem ekonomi di Vietnam
Vietnam juga merupakan negara yang menganut sistem ekonomi komando. Sama halnya dengan RRC, maka Vietnam juga memiliki partai tunggal yaitu Partai Komunis Vietnam. Negara ini percaya bahwa sistem ekonomi sosialis mampu memenangkan pertarungan antara blok barat dengan blok timur. Pada awalnya, sistem ini tidak berhasil karena pertanian rendah dan terancam krisis.
Hingga akhirnya Vietnam mulai terbuka untuk memperluas hubungan luar negeri. Namun, hal ini dilakukan tanpa mengabaikan aturan dalam sistem ekonomi sosialis.
Kebijakan ini dibuktikan dengan Vietnam mulai membuka hubungan investasi asing dengan negara lain untuk memperlancar aktivitas perdagangan dan memperbaiki kondisi perekonomiannya meski dengan tetap menjalankan sistem ekonomi terpusatnya.
-
Sistem ekonomi di Rumania
Rumania juga merupakan negara yang menganut sistem ekonomi komando. Hal ini dilihat pada aktivitas ekonomi didominasi oleh pemerintah pusat dengan semua alat produksi dikuasai oleh negara. Pada kondisi ini hak kepemilikan alat produksi oleh individu tidaklah diakui.
-
Sistem ekonomi di Rusia
Rusia juga merupakan salah satu contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat. Selain ditandai dengan berbagai kegiatan ekonomi didominasi oleh pemerintah negara, Rusia juga sangat memperhatikan kemajuan ekonominya.
Hingga akhirnya saat dirasa sistem ekonomi saat itu tidak memberikan kemakmuran sesuai yang diharapkan, maka Rusia mengambil langkah menerapkan gerakan Glanost (keterbukaan) dan Perestroika (pembaruan) untuk dapat menyeimbangkan perekonomian dan mencapai target yang diharapkan.
Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa dalam sistem ekonomi komando dimaknai sebagai satu kesatuan atas aturan untuk mencapai tujuan perekonomian secara terpusat. Sistem ekonomi ini dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun swasta untuk dapat mengatur aktivitas ekonomi masyarakat suatu negara.
Hal ini dimaksudkan untuk dapat mencapai kesejahteraan dan kemakmuran negara. Dalam proses menjalankan sistem ekonomi ini, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah atau negara, produsen, konsumen, perbankan, masyarakat, dan komponen yang lainnya. Dengan adanya kerjasama yang baik ini, maka sistem ekonomi yang dijalankan di suatu negara akan dapat berjalan dengan semestinya.
Demikian artikel yang bisa kami berikan dan uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan contoh-contoh sistem perekonomian komando yang diterapkan diberbagai belahan dunia.