Pengertian Perusahaan Marger, Ciri, Bentuk, dan Contohnya

Diposting pada

Perusahaan Marger Adalah

Suatu bisnis harus mampu mempertahankan citra perusahaannya agar tidak hilang seiring bergantinya zaman. Cara mempertahankan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara melakukan inovasi atau penggabungan perusahaan. Penggabungan perusahaan dapat dilakukan dengan akuisisi atau marger. Penggabungan perusahaan dengan akuisisi biasanya akan memunculkan sebuah perusahaan baru, sementara untuk perusahaan marger akan menghilangkan salah satu nama perusahaan dan bertahan dengan nama perusahaan yang lebih besar.

Kita dapat mengartikan perusahaan marger ialah salah satu bentuk penggabungan perusahaan dengan tetap mempertahankan salah satu nama perusahaan dan menghapus salah satu nama perusahaan terdahulu. Salah satu ciri dari perusahaan mager ialah terdapat perusahaan yang bergabung dan ada yang tetap mempertahankan namanya. Bentuk perusahaan marger dapat berupa perusahaan marger vertikal, horizontal, dan lain-lain. Contoh yang mungkin dapat kita lihat hingga saat ini ialah Bank Mandiri. Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang melakukan marger ketika masa krisis.

Perusahaan Marger

Perusahaan mengambil sebuah keputusan untuk menggabungkan  perusahaan pasti untuk kepentingan bersama. Kepentingan tersebut dapat berasal dari pihak satu atau kedua. Penggabungan perusahaan kadang memiliki tujuan untuk menyelamatkan salah satu perusahaan atau memiliki tujuan untuk membangun perusahaan yang lebih besar.

Terdapat beberapa perusahaan yang melakukan mager merupakan dari satu pemilik yang sama. Pemilik perusahaan melakukan marger tersebut untuk memperkuat modal usaha yang dimiliki oleh perusahaan. Modal yang besar diharapkan dapat dengan cepat meningkatkan pendapatan perusahaan.

Perusahaan marger dalam sudut pandang hukum memiliki aturan tersendiri. Aturan tersebut berkaitan dengan batas-batas kepemilikan usaha dan lain-lain yang telah diatur secara jelas. Pemilik perusahaan yang melakukan marger ini dapat berpedoman pada dasar hukum yang ada.

Pengabunggan perusahaan ini memiliki beberapa tujuan antara lain: melakukan diversifikasi, meningkatkan sumber modal, menciptakan sinergi antar perusahaan, pertimbangan pajak atas usaha yang dilakukan, dan meningkatkan likuiditas dari pemilik perusahaan.

Pengertian Perusahaan Marger

Perusahaan marger adalah dua perusahaan yang bergabung menjadi satu, dimana jenis perusahaan tersebut saling berkaitan. Gabungan perusahaan ini akan mempertahankan salah satu nama perusahaan dan menghilangkan yang lain.

Perusahaan yang dipertahankan sebagai nama perusahaan marger ini biasanya perusahaan yang namanya sudah dikenal oleh masyarakat. Gabungan perusahaan ini dilakukan demi kepentingan bersama dan berdasarkan kesepakatan.

Penggabungan perusahaan ini juga dapat berakibat pada operasional perusahaan. Setelah melakukan marger mungkin akan terdapat perrubahan beberapa tatanan dari perusahaan berdasarkan kesepakatan. Hal tersebut wajar dilakukan untuk menyesuaikan segala keadaan yang ada.

Pengertian Perusahaan Mager Menurut Para Ahli

Penggabunga perusahaan ini memiliki definisi tersendiri oleh beberapa tokoh. Berikut merupakan pengertian perusahaan marger menurut para ahli, antara lain;

  1. M.E. Hitt

Mager adalah strategi suatu perusahaan untuk menggabungkan dua perusahaan yang telah bersepakat untuk bergabung.

Perusahaan yang bergabung biasanya merupakan perusahaan yang memiliki sumber daya hampir sama. Sumber daya tersebut memiliki keunggulan kompetitif masing-masing yang dapat meningkatkan tingkat kompetitif perusahaan yang tetap memiliki nama.

  1. Zaki Baridwan

Mager ialah salah satu cara perusahaan untuk mengambil alih saham perusahaan lain, dalam proses ini salah satu perusahaan akan kehilangan namanya dan telah bergabung menjadi bagian dari perusahaan yang baru.

Ciri Perusahaan Marger

Perusahaan yang melakukan marger dapat kita kenali melalui ciri perusahaan. Berikut beberapa ciri yang dapat kita identifikasi sebagai tanda bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan marger,

  1. Salah satu nama perusahaan akan menghilang, perusahaan akan memilih salah satu nama yang dianggap dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Nama perusahaan yang dipertahakan biasanya perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat.
  2. Terdapat perusahaan yang bergabung, dengan perjanjian tertentu perusahaan tersebut bersedia bergabung dengan perusahaan lain dengan kosekuensi menghapus nama perusahaan tersebut. Perusahaan yang bergabung biasanya merupakan perusahaan kecil yang berusaha menyelamatkan usahanya atau perusahaan yang ditarik oleh perusahaan lain untuk mendukung perusahaannya.
  3. Terdapat perusahaan yang menerima gabungan, perusahaan yang bersedia untuk menerima perusahaan baru yang bergabung. Perusahaan diharapkan mampu saling menguntungkan antar kedua perusahaan dengan tetap mempertahankan atas nama perusahaan. Perusahaan ini berkesempatan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang bergabung. Aset tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
  4. Terdapat perubahan izin, penggabungan perusahaan ini mengharuskan perusahaan untuk mengurus izin yang baru. Izin yang baru ini akan memperkuat legalitas perusahaan. Legalitas sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan keberjalanan usaha. Tentu saja agar tidak memiliki masalah atas hukum yang berlaku dalam suatu negara.
  5. Terdapat perubahan peraturan perusahaan, gabungan perusahaan memerlukan penyesuaian peraturan. Penyesuaian peraturan dapat dilakukan dengan mengubah Anggaran Dasar perusahaan. Perubahan tersebut salah satu bentuk penyesuaian antar perusahaan yang diharapkan dapat saling menguntungkan satu sama lain.
  6. Perubahan aset perubahan, ketika perusahaan bergabung akan terdapat penyesuaian aktiva dan passiva antar perusahaan. Penyesuaian aktiva dan passiva berdasarkan aset yang baru. Perusahaan akan melakukan penghitungan ulang atas aset. Penghitungan ulang aset juga berguna untuk kemajuan perusahan. Manfaat tindakan ini akan dirasakan oleh pihak internal dan menjadi salah satu pertimbangan pihak eksternal ketika ingin mengajukan kerjasama.

Bentuk Perusahaan Marger

Penggabungan perusahaan memiliki banyak bentuk dan jenis. Hal tersebut tergantung cara masing-masing perusahaan dalam melakukan marger. Berikut merupakan beberapa bentuk perusahaan yang melakukan marger beserta contohnya,

  1. Marger Horizontal, perusahaan yang melakukan marger dengan jenis perusahaan yang sama. Contoh: perusahaan roti dengan perusahaan roti, toko perhiasan dengan toko perhiasan, dan lain-lain.
  2. Marger Vertikal, perusahaan yang melakukan dari beberapa perusahaan yang memiliki usaha yang berbeda. Perusahaan tersebut saling mendukung satu sama lain atau saling melengkapi. Misal, perusahaan motor dengan onderdilnya, perusahaan kain dengan benang, dan lain-lain.
  3. Konglomerat, perusahaan yang bergabung tidak terdapat hubungan apapun, tetapi menciptakan produk baru atau usaha baru. Tujuan dari marger ini ialah untuk meningkatkan pertumbuhan usaha serta mendapat keuntungan dari saham yang ditanam dalam perusahaan baru ini.
  4. Marger Kon Generik, penggabungan perusahaan dengan jenis usaha yang hampir sama. Perusahaan yang bergabung memiliki produk yang berbeda namun dalam bidang yang sama. Contoh, apotik dengan rumah sakit, bank dengan perusahaan pembiayaan, bank dengan perusahaan asuransi, dan lain-lain.

Contoh Perusahaan Marger

Pemahaman kita akan lebih luas apabila kita dapat mengenali perusahaan yang merupakan hasil dari marger beberapa perusahaan. Berikut merupakan beberapa perusahaan yang melakukan marger dan nama yang digunakan oleh perusahaan hingga saat ini,

  1. Bank Madiri

Perusahaan mandiri merupakan perusahaan hasil marger dari beberapa bank. Marger perusahaan ini dilakukan ketika perekonomian Indonesia sedang buruk. Bank Mandiri merupakan marger dari Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Dagang Negara.

  1. Bank Permata

Bank permata menjadi salah satu bentuk gabungan dari beberapa bank swasta yang ada di Indonesia. Dimana dalam sejarahnya sendiri Bank Permata merupakan gabungan dari Bank Bali, Bank Universal, Bank Prima Express, dan Bank Patriot.

  1. Lippo Karawaci

Lippo Karawaci merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang bisnis poperti yang berada di Indonesia. Perusahaan ini gabungan dari beberapa perusahaan dengan beberapa bidang usaha yang berbeda.

Perusahaan ini merupakan gabungan dari beberapa perusahaan antara lain Silom Health Care, Aryaduta Hotel, Lippo Land Development, Lippo Karawaci, Kartika Abadi Sejahtera, Sumber Waluyo, Ananggadipa Berkat Mulya, dan Metropolitan Tatanugraha.

  1. Bank CIMB Niaga

Bank ini merupakan salah satu bank asing yang berada di Indonesia. Bank ini awalnya berdiri sendiri, namun hal tersebut kini telah berubah. Bank CIMB Niaga merupakan gabungan dari Bank Lippo Karawaci dan Bank CIMB Niaga.

Penggabungan perusahaan ini tentu saja berorientasi pada keuntungan. Segala bentuk pertimbangan yang dilakukan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Penggabungan perusahaan juga menyesuaikan keadaan pasar, dimana menyesuaikan permintaan dari pasar sehingga perusahaan dapat menawarkan produk yang tepat.

Tindakkan ini tentu untuk menjaga eksistensi perusahaan dari segala bentuk perusahaan yang terjadi. Segala jenis usaha apapu yang dilakukan oleh perusahaan tidak ada yang ingin merugi.

Itulah tadi serangkain artikel yang bisa kami berikan kepada segenap pembaca pengertian perusahaan marger menurut para ahli, ciri, bentuk, dan contohnya. Semoga melalui postingan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Gambar Gravatar
Saya akrab dipanggi dengan nama Andi. Hobi menulis sekaligus lulusan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung dengan IPK 3,99 yang bercita-cita menjadi akademisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *